Tradisi Masyarakat Lereng Gunung Sumbing
Malam selikuran yang artinya malam dua puluh satu ini di adakan pada saat bulan suci Rmadhan pas malam ke 21 untuk menyambut Nuzulul Qur'ann yang biasanya di adakan di Masjid maupun Mushola, namun berbeda untuk kali ini karena acara tersebut di adakan di puncak gunung yang merupakan gunung tertinggi ke 3 di pulau jawa.
Gunung dengan ketinggian 3.371 meter di atas permukaan laut ( Mdpl ) memang menwarkan keindahan dan peninggalan sejarah yang sangat istimewa, selain menjadi wisata pendakian yang cukup populer dengan kemegahan pemandangan alam nya, Gunung Sumbing juga menjadi wisata religi sehingga menjadi daya tarik yang luar biasa bagi para wisata pendakian maupun peziarah.
* Lokasi
Ada beberapa lokasi yang mengadakan tradisi malam selikuran di lereng Gunung Sumbing, namun untuk mengadakan acara di puncak gunung hanya beberapa tempat saja seperti.
- Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah
- Desa Cepit Pagergunung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah
- Dukuh Seman Desa Wonosari, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung Jawa Tengah
*Tujuan
Pada saat malam Selikuran warga lereng Gunung Sumbing melakukan aktivitas pendakian untuk berziarah ke Makam Ki Ageng Makukuhan. Beliau adalah utusan dari Wali Songo yang merupakan murid kesayangan dari Sunan Kudus untuk menyebarkan agama Islam di daerah Kedu atau di lereng Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.
Dengan rasa syukur yang begitu besar, warga lereng Gunung Sumbing rela berjalan dengan pendakian menempuh waktu kurang lebih 8 jam untuk berziarah ke Makam Ki Ageng Makukuhan, tidak hanya warga, bahkan peziarah dari luar daerah dan banyak juga dari para pendaki yang mengikuti acara istemewa tersebut.
Lokasi makam yang berada di puncak gunung tentu menambah daya tarik dan menjadi tantangan tersendiri untuk mencapai tempat tersebut. Makam Ki Ageng Makukuhan berada di area Puncak Gunung Sumbing yang memiliki ketinggian 3.321 Mdpl dengan suguhan pemandangan yang sangat indah di sekitarnya, maka tak heran banyak para pendaki dan wisatawan yang ingin mengikuti acara tahunan ini.
Demikian tentang budaya warga lereng Gunung Sumbing. Kami juga menyediakan jasa pendakian Gunung Sumbing seperti:
Bagaimana, apakah sahabat pendaki mau mencoba berziarah dengan tema pendakian? Info lebih lanjut hubungi kami.
Kontak Kami
0 Komentar